Masih ku renangi samudra jiwamu dalam diam, tanpa senandung biasa ku
ukir didinding hatimu, menyatu diantara riak ombak jiwamu...
Aku
menepi dari ramai kelana yang jua memburumu, tak ku pungkiri riak
cemburu dan luka kadang menghujamku, dan diam ku hirup seluruh nyeri, ku
bawa berlari membasuhnya pada pancuran bening berwudhu dan ku rebahkan
dalam sujud keberserahan...
Lama sudah ku susuri samudra hatimu, melewati buih-buih dosa mencari jalan cahaya,
Aku hanya mengenali satu bayang wajah cahaya cinta, yang membuatku tak pernah berhenti menyusuri dan menyelami samudra jiwamu, yang menjadi lembar perjalanan kitab cinta jiwaku...
Aku hanya mengenali satu bayang wajah cahaya cinta, yang membuatku tak pernah berhenti menyusuri dan menyelami samudra jiwamu, yang menjadi lembar perjalanan kitab cinta jiwaku...
kali berita ini telah dibaca
Posting Komentar